Fly... fly... fly away... Four days ago I've just arrived here! my lovely tropically country, Indonesia! It had been loooooong journey. I left Istanbul at 23rd of June by Ataturk International Airport to Dubai International Airport and had to be stay there until the next departure in the morning to Malaysia International Airport. In Malaysia I had to stay too for the next plane to Kualanamu International Airport, Medan, Indonesia. It took two days! My body was just like to break out, but all the tiredness was gone when I saw a beautiful smile from my lovely mother :) She came! Before, she told me that she would not pick me up because just felt not fine and my brother that would pick me. But she was there, for me... I can't describe how happy was I at that time. In the way home to my city, Langsa, that took 4 hours I told her all my story in Turkey.
0 Comments
KOMUNIKASI merupakan salah satu kunci penting untuk menggapai sukses di berbagai bidang. Komunikasi juga akan membuat ukhuwah atau silaturahmi senantiasa terjaga. Atas dasar pertimbangan itu pula warga Aceh di Turki atau Ikatan Masyarakat Aceh Turki (Ikamat) mendirikan sebuah radio yang berfungsi untuk mempersatukan segenap warga Aceh dalam satu ikatan persaudaraan.
Radio yang dibentuk pada 17 Juni 2012 di Istanbul ini diberi nama Sultanselim2radio. Butuh waktu satu bulan untuk merakitnya dan uji coba broadcasting, baru bisa on air untuk publik. Namun, untuk saat ini radio Ikamat masih menggunakan Caster.fm karena belum memiliki domain sendiri dengan nama http://sultanselim2radio.caster.fm/. Ini merupakan satu-satunya radio masyarakat Indonesia yang ada di Turki yang masih terus mengudara hingga sekarang. Hal ini tentu merupakan suatu kebanggaan bagi warga Aceh karena radio ini menjadi pelopor bagi organisasi lain untuk membuat radio komunitas. Sabtu lalu, Ikamat mengadakan pelatihan bagaimana cara mengoperasikan radio (how to operate radio) di Istanbul, dengan menghadirkan Muhammad Nawawi sebagai pemateri. Pelatihan ini dilaksanakan karena masih sangat sedikit anggota Ikamat yang mengerti cara mengoperasikan radio. Pelatihan diadakan di Istanbul 29 Mayis Üniversitesi, Üsküdar, Istanbul pada pukul 09.00 hingga 15.00 waktu Turki. Muhammad Nawawi mengajarkan kepada anggota Ikamat bagaimana cara mengoperasikan radio secara online dari dasar. Pelatihan ini diikuti sembilan orang anggota Ikamat Istanbul. Kini, kesembilan anggota ini telah siap mengudarakan Sultanselim2radio dari Bumi Al Fatih ke Tanah Iskandar Muda. Untuk internal, Sultanselim2radio memiliki programa pengajian rutin dari berbagai negara, seperti pengajian Fikih oleh Teuku Bukhari dan Teuku Munir dari Yayasan Huday Vakif. Juga ada kajian tajwid yang disampaikan salah satu imam masjid di Mesir, Ustaz Teuku Daud. Ada juga kajian obat hati yang memotivasi dari Riau oleh Ustaz Faris. Setelah sukses mengudara untuk kalangan warga Ikamat sendiri, radio Ikamat pun menyiarkan pengajian kerja sama Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), perwakilan Nahdlatul Ulama Turki dan Ikamat, juga pernah mengudarakan debat kandidat PPI Turki dengan dj dari Belanda. Terobosan ini menyebabkan pendengar Sultanselim2radio semakin ramai. Pendengar Sultanselim2radio juga tak hanya mahasiswa Indonesia di Turki, tetapi juga dari belahan dunia lainnya, seperti Denmark, Jerman, termasuk Indonesia. Setiap broadcast, terekam lebih dari 20 id berbeda yang mengakses radio dari berbagai benua, termasuk Afrika, Eropa, dan Amerika. Masyarakat di luar Ikamat, seperti halnya pendengar Radio Baiturrahman dan radio-radio lain di Aceh, juga mengikuti perkembangan sultanselim2radio. Bahkan terkadang ketika radio Ikamat dinonaktifkan sementara, banyak yang bertanya-tanya, mengapa tidak mengudara. Singkat kata, radio ini sudah menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan satu-satunya radio Aceh yang pertama mengudara di angkasa Turki, negara yang dulunya memiliki hubungan sangat erat dengan Kerajaan Aceh Darussalam. Kini, hubungan itu mungkin tak lagi seerat dulu. Tapi kami generasi muda Aceh yang ada di Bumi Al-Fatih siap menjadi benang baru yang mungkin diperlukan untuk menautkan ikatan yang mulai renggang itu. Akhirul kalam, salam kami dari Bumi Al-Fatih kepada syedara lon di Tanah Rencong. |
SELAMAT DATANG :DCategories
All
Archieve
December 2020
|